by Admin | Feb 13, 2021 | Daily
Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Ketatnya persaingan kerja membuat ilmu dan latar belakang pendidikan bukan menjadi satu-satunya syarat utama dalam melamar kerja. Tetapi juga dibutuhkan pengalaman dan ketrampilan khusus sebagai modal pendukung dalam melamar kerja. Apalagi untuk fresh graduate, ketatnya persaingan kerja dan kurangnya pengalaman kerja serta keterampilan menjadi salah satu kesulitan yang dialami dalam mencari pekerjaan.
Akan lebih baik jika mahasiswa lulusan baru memiliki pengalaman kerja. Pengalaman kerja bisa menjadi nilai plus dimata perusahaan yang dilamar. Setidaknya mereka telah memiliki bekal untuk menghadapi dunia kerja. Pengalaman kerja ini bisa berupa magang ataupun kerja part time.
Dengan bekerja part time atau magang, mahasiswa bisa memperoleh pengalaman dan ketrampilan baru. Hal tersebut bisa mereka jadikan bekal untuk menghadapi ketatnya persaingan dunia kerja setelah mereka lulus. Bukan hanya itu, dalam kerja part time mahasiswa juga bisa membangun koneksi dengan tenaga profesional sehingga bisa menjadi keuntungan tersendiri ketika kelak mencari kerja. Kerja part time juga merupakan solusi bagi mahasiswa sebagai sarana dalam memperoleh uang tambahan yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Daripada menghabiskan waktu luang dengan melakukan hal yang tidak penting, alangkah lebih baiknya jika mencoba melakukan kerja part time tersebut. Berikut 5 kerja part time yang bisa dicoba untuk para mahasiswa atau peserta didik.
1. Guru Les

Guru les merupakan salah satu kerja part time yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa. Menjadi guru les bukanlah hal yang sulit seperti guru les untuk anak-anak SD, SMP, atau SMA. Wawasan yang dimiliki oleh para mahasiswa pastinya lebih luas dari anak-anak tersebut. Wawasan inilah yang bisa menjadi bekal untuk mengajar les. Tentunya soal atau materi yang dipelajari anak-anak SD, SMP, atau SMA lebih mudah karena mahasiswa pasti juga sudah melaluinya. Jika mempunyai kemampuan bahasa asing juga bisa mengajarkan beberapa bahasa asing seperti bahasa inggris. Kalian bisa mengajar melalui lembaga bimbingan atau kalian bisa membuka jasanya sendiri.
2. Barista atau Waiter

Maraknya coffee shop yang banyak bermunculan di Indonesia bisa menjadi salah satu peluang mahasiswa untuk mendapatkan kerja part time. Menjadi barista ataupun waiter bisa menjadi pilihan. Jika kalian memiliki ketertarikan tentang kopi, kerja part time menjadi barista alias peramu kopi bisa anda coba. Selain barista, kalian juga bisa mencoba menjadi waiter di coffee shop tersebut. Tugas waiter ini adalah mencatat pesanan pelanggan, membuatkan makanan dan minuman, lalu menyajikannya. Setelah pekerjaan selesai terkadang juga ikut membersihkan coffee shop.
Baca Juga: 5 Tips Berhemat Ala Mahasiswa
3. Ojek Online

Ojek Online bisa menjadi salah satu kerja part time yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Jika kalian memiliki motor sendiri, ojek online bisa menjadi alternatif untuk memperoleh penghasilan tambahan. Saat ini cukup banyak mahasiswa yang bekerja part time menjadi pengemudi ojek online. Alasannya karena pekerjaan ini memiliki waktu yang fleksibel dan lumayan menghasilkan uang. Waktu kalian akan bekerja mencari orderan bisa kalian tentukan sendiri. Hal ini sangat menguntungkan bagi mahasiswa yang sedang sibuk kuliah tapi tetap ingin mendapatkan penghasilan tambahan
4. Penulis Lepas

Penulis lepas atau content writer bisa menjadi salah satu pilihan kerja part time yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki kemampuan menulis patut untuk mencoba pekerjaan ini. Sebagai penulis lepas atau content writer memiliki tugas untuk mengisi konten artikel dalam sebuah portal berita, situs website, atau media sosial. Kerja part time sebagai penulis lepas waktunya sangat fleksibel dan bisa kalian kerjakan dimana saja termasuk di kosan. Selain itu, penghasilan yang didapatkan sebagai penulis lepas juga terbilang lumayan.
5. Fotografer

Bagi kalian yang suka fotografi, kerja part time sebagai fotografer bisa kalian coba. Tidak lengkap rasanya jika tidak ada yang mengabadikan momen penting dalam sebuah acara. Hal itulah menjadi alasan mengapa pekerjaan fotografer dibutuhkan. Kalian bisa menjadi fotografer untuk wedding, pre wedding, foto makanan di cafe, foto produk toko online, foto studio, atau foto acara-acara seperti wisuda dan seminar.
by Admin | Feb 7, 2021 | Akademik
Diploma dan Sarjana adalah dua hal yang berbeda. Ketika lulus di Sekolah Menengah Atas, pastinya kamu ingin tahu tentang pilihan jenjang pendidikan selanjutnya yang akan diambil. Di sini ada dua pilihan yang bisa kamu pilih, yaitu Diploma dan Sarjana. Lalu mana yang sebaiknya kamu pilih diantara dua pilihan tersebut? Sudah pasti yang sebaiknya dipilih adalah jenjang pendidikan yang tepat dan sesuai dengan keinginan minat dan bakat kamu. Tentu ada banyak yang bertanya, apa sih bedanya Diploma dan Sarjana? Keduanya sudah jelas memiliki perbedaan tersendiri. Mari kita bahas selengkapnya di sini.
Diploma

Diploma merupakan jenjang pendidikan lanjutan ketika seorang mahasiswa ingin melanjutkan pendidikannya dari Sekolah Menengah Atas. Di sini masa pendidikannya itu sendiri hanyalah 3 tahun saja. Dalam 3 tahun tersebut, mahasiswa akan belajar tentang materi-materi perkuliahan sesuai dengan yang ditentukan pihak kampus untuk jenjang pendidikan Diploma.
Tahukah kamu? Selain mencetak lulusan yang mahir di bidang teknik informatika, Akademi Teknik Prisma Profesional Surabaya juga akan menciptakan generasi Milenials berjiwa Entrepreneurship. Kamu mau jadi lulusan berkompeten? Yuk gabung dengan klik Form Pendaftaran berikut ini.
Sebetulnya Diploma juga tidak selalu 3 tahun, ada D4 yang maan mewajibkan mahasiswanya untuk berkuliah dengan jenjang waktu selama 4 tahun lamanya. Tentu sama dengan penjelasan sebelumnya, di sini materi juga akan dipilih sesuai kebijakan kampus. Nantinya di akhir perkuliahan Semester 6 atau Semester 8, mahasiswanya akan diwajibkan untuk membuat Tugas Akhir sebagai syarat utama untuk bisa lulus dari jenjang pendidikan Diploma ini.
Sarjana

Sarjana merupakan jenjang pendidikan yang kerap dipilih oleh para siswa yang hendak melanjutkan pendidikannya. Dalam hal ini, para siswa bisa mencoba untuk memilih berkuliah di kampus negeri atau kampus swasta yang menyediakan fasilitas jenjang pendidikan Sarjana tersebut. Untuk jenjang pendidikan Sarjana sendiri umumnya diselesaikan dengan ketentuan waktu 4 tahun. Nantinya di akhir semester para mahasiswa akan diwajibkan untuk membuat Skripsi. Yang mana skripsi tersebut pastinya berdasarkan analisa yang matang dan mendalam. Untuk jenjang ini disebut sebagai S1.
Sementara, ada juga pilihan S2 untuk mahasiswa yang ingin lebih mendalami lagi tentang materi perkuliahan yang diinginkannya. Kuliah di S2 tentu menandakan bahwa jenjang pendidikan yang diambil itu sendiri juga akan lebih tinggi lagi. Di sisi lain, hal tersebut juga amat penting bagi mahasiswa yang benar-benar ingin mendalami materi yang diinginkannya. Untuk masa pendidikannya biasanya tidak lama, berkisar hanya 1 tahun atau 2 tahun tergantung pilihan yang diinginkan.
Diploma dan Sarjana, Pilih Mana?

Tentunya dalam pemilihan Diploma dan Sarjana tersebut harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Pasalnya, ada juga sejumlah mahasiswa yang ingin memilih menjadi Sarjana untuk mendapatkan pendidikan yang lebih lengkap. Tapi ada juga yang ingin menjadi Diploma saja karena dirasa sejumlah materi yang ada didalamnya sudah cukup lengkap. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk benar-benar memilih pilihan yang tepat dalam hal ini. Jadi sebetulnya, semua pilihan dikembalikan ke kamu selaku mahasiswa yang ingin mengenyam pendidikan.
Prisma Profesional merupakan akademi yang mampu menciptakan lulusan di bidang teknik informatika, sekaligus solusi atas kebutuhan masyarakat global untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.
by Admin | Feb 6, 2021 | Uncategorized
Anda pasti sering mendengar istilah deadline? Ya, tenggat waktu yang biasanya diberikan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Mungkin, kebanyakan dari orang-orang, mengantisipasi deadline tersebut dengan dikerjakan dalam tempo waktu yang jauh dari tenggat waktu yang ditentukan. Namun, tak sedikit juga yang lebih memilih untuk melakukannya dengan cara SKS, yakni Sistem Kebut Semalam. Dengan begitu, maka, dapat dikatakan bahwa mereka menunda pekerjaan. Padahal, menunda pekerjaan memiliki efek yang kurang baik untuk anda. Agar anda dapat menghindari tindakan seperti menunda pekerjaan, maka simak efek apa sajakah yang akan anda dapatkan apabila suka menunda pekerjaan.
1. Hasil Kurang Maksimal

Bagi anda yang suka menunda pekerjaan, atau yang biasanya disebut sebagai prokrastinator, ialah orang-orang yang sering sekali mengerjakan suatu pekerjaan dengan terburu-buru pada tenggat waktu yang sangat mepet. Meski ada beberapa orang yang bisa dan mampu menyelesaikannya, namun tetap masih banyak yang tidak bisa menyelesaikannya. Adapun yang mampu menyelesaikannya, ialah orang-orang yang hanya menyelesaikannya namun dengan hasil yang sangat minim. Padahal hal inilah yang seharusnya dihindari. Sebab, jika dibandingkan, maka hasilnya akan terlihat jauh dengan mereka yang sudah mengerjakannya dengan jarak waktu yang masih lumayan jauh dari tenggat waktu yang ditentukan.
2. Waktu Terbuang Percuma

Mengapa dikatakan bahwa menunda pekerjaan dapat membuang waktu percuma? Karena, tak jarang mereka yang mengerjakan sesuatu dengan sistem kebut semalam bisa bersantai-santai di waktu yang berdekatan dengan tenggat waktu yang ditentukan. Hal ini mengartikan bahwa anda bisa saja kehilangan waktu istirahat anda ataupun waktu anda yang lainnya hanya karena menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya bisa dikerjakan pada jauh-jauh hari sebelumnya. Jangan sampai Anda merasakan penyesalan hanya karena menunda pekerjaan.
3. Memberikan Kesan Buruk

Terkait dengan hasil yang kurang maksimal, maka hal tersebut dapat memberikan kesan buruk terhadap Aada. Hasil akhir ialah salah satu representasi dari performa kinerja Anda sendiri. Dengan hasil anda yang kurang maksimal, maka kadar kepercayaan seseorang terhadap anda akan menurun. Padahal pekerjaan tersebut bukanlah sesuatu yang sulit sehingga seharusnya dapat dikerjakan dengan hasil yang memuaskan.
Baca Juga: 5 Software Pengatur Jadwal Belajar Yang Efektif
4. Kehilangan Kesempatan

Menunda pekerjaan memiliki efek buruk yang beruntun bagi anda. Setelah anda mendapatkan kesan buruk dari partner atau mitra kerja anda, selanjutnya Anda harus kehilangan kesempatan. Sebagai contoh, anda dipercayai untuk melakukan beberapa hal, namun akhirnya harus terbengkalai karena sifat anda yang suka menunda pekerjaan. Apabila hal ini terjadi, maka kualitas kerja anda akan menurun dan anda akan dirundung rasa bersalah dan menyesal.
5. Karir Hancur

Efek terakhir yang paling ditakuti akibat dari menunda pekerjaan ialah hancurnya karir. Karir yang anda rintis dari awal harus hancur begitu saja hanya karena menunda pekerjaan. Hal ini mungkin saja terjadi sebab anda tidak bisa mengerjakan dengan hasil yang maksimal. Selain itu, anda juga tidak bisa mengerjakan sesuatu sesuai target yang diminta. Dengan performa dan kesan buruk yang terus anda berikan, maka bukanlah tidak mungkin jika karir Anda harus hancur seketika.
Begitulah efek dari menunda pekerjaan. Bagaimana? Apakah Anda masih ingin mempertahankan kebiasaan buruk itu? Mulailah untuk disiplin dengan cara membuat to do list dan urutkan sesuai dengan prioritas anda. Aturlah waktu Anda sebaik dan semaksimal mungkin karena setiap detik waktu yang berjalan ialah berharga. Semoga ulasan ini dapat memberikan wawasan tersendiri bagi anda supaya anda dapat menghindari perbuatan suka menunda pekerjaan.
by Admin | Feb 5, 2021 | Akademik
Perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademi menjadi hal yang perlu anda pertimbangkan. Sebagaimana diketahui, pendidikan adalah sarana yang penting untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, serta memupuk generasi muda yang kompeten dan juga berkualitas. Dalam hal ini, ada banyak pilihan pendidikan akademik yang bisa dipilih. Dengan memilih pendidikan yang tepat, sudah pasti para peserta didik akan bisa menjadi generasi penerus yang meneruskan perjuangan pembangunan sumber daya dan masa mendatang yang lebih baik. Simak selengkapnya perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademi sebagai berikut:
Universitas

Universitas merupakan suatu lembaga pendidikan yang memiliki sejumlah fasilitas didalamnya, dimana tujuannya adalah untuk menyelenggarakan pendidikan akademik maupun vokasi. Beberapa hal yang diajarkan di dalamnya meliputi teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan lain sebagainya. Berbagai jurusan pun tersedia, mulai dari ilmu sosial, ilmu humaniora, ilmu teknis, dan lain sebagainya.
Institut

Perbedaan Universitas juga bisa dirasakan pada institut. Institut merupakan sebuah tempat diselenggarakannya pendidikan, baik itu akademik atau vokasi. Ini tentu terlihat sama saja dengan Universitas. Bedanya bisa dilihat bahwa Institut lebih fokus pada satu jurusan keilmuwan tertentu. Tidak spesifik dan umum sebagaimana Universitas. Misalnya yang ada di Indonesia adalah Institut Teknologi Bandung yang berfokus pada ilmu alam, ilmu kebumian dan lain sebagainya.
Tahukah kamu? Selain mencetak lulusan yang mahir di bidang teknik informatika, Akademi Teknik Prisma Profesional Surabaya juga akan menciptakan generasi Milenials berjiwa Entrepreneurship. Kamu mau jadi lulusan berkompeten? Yuk gabung dengan klik Form Pendaftaran berikut ini.
Sekolah Tinggi

Bagaimana perbedaan Universitas dengan Sekolah Tinggi? Hal ini bisa dilihat dari jumlah fakultasnya yang hanya satu saja, namun terbagi ke dalam berbagai macam pilihan jurusan. Misalnya jika anda masuk ke Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, maka jurusan yang tersedia di lembaga pendidikan tersebut adalah Hubungan Masyarakat, Periklanan, Penyiaran dan lain sebagainya.
Akademi

Tidak begitu mencolok perbedaan Universitas dengan akademi. Sama-sama menyelenggarakan pendidikan vokasi juga untuk peserta didiknya. Hanya saja pendidikan dari akademi hanya menyelenggarakan pendidikan vokal dari satu cabang ilmu saja. Contohnya bisa anda lihat melalui Politeknik Negeri Jakarta dimana jurusan yang ada didalamnya berkaitan dengan ilmu rekayasa seperti teknik mesin, teknik kimia, teknik elektro, dan lain sebagainya.
Tips Sebelum Memilih Masuk Perguruan Tinggi

Setelah memahami perbedaan Universitas, Institut, dan beberapa opsi pendidikan tinggi di atas, tentunya ada beberapa langkah yang bisa diterapkan sebelum memilih pendidikan tersebut. Satu hal yang pasti, anda sebaiknya mencoba untuk memilih lembaga pendidikan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jika anda berminat pada dunia Sastra dan Bahasa, maka anda bisa memilih jurusan Sastra di kampus atau Universitas yang menyediakannya.
Pastikan juga bahwa dalam memilih jurusan tersebut sudah anda rancang untuk masa depan anda. Misalnya, di masa depan anda ingin menjadi seorang guru, maka cabang jurusan yang bisa anda pilih adalah keguruan atau pendidikan. Dengan adanya pemilihan yang tepat ini, sudah pasti anda akan mampu mengenyam pendidikan dengan cara yang tepat dan juga lebih baik lagi didalamnya.
Baca Juga: Cara Riset Ide Skripsi Untuk Mahasiswa
Prisma Profesional merupakan akademi yang mampu menciptakan lulusan di bidang teknik informatika, sekaligus solusi atas kebutuhan masyarakat global untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.
by Admin | Feb 2, 2021 | Akademik, Daily, Uncategorized
Sebagai orang tua ataupun tenaga pendidik, tentunya menginginkan untuk memberikan perlakuan yang maksimal bagi anak ataupun peserta didiknya. Salah satunya ialah dengan mengenali gaya belajarnya. Gaya belajar biasanya menyesuaikan dengan bentuk kepribadian peserta didik. Apabila Anda telah mengenali kepribadiannya, maka Anda perlu juga mengenali gaya belajarnya. Hal ini menjadi penting untuk dikenali supaya para orang tua dan tenaga didik dapat mengupayakan pembelajaran secara optimal, sehingga peserta didik juga dapat lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan atau mencerna pelajaran yang diajarkan. Adapun 5 gaya belajar peserta didik yang perlu dikenali ialah di bawah ini.
1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual ialah gaya belajar yang mengandalkan penglihatan. Biasanya, peserta didik yang memiliki gaya belajar demikian merupakan anak yang cenderung melakukan sesuatu secara rapi dan teratur. Sebab, mereka mengandalkan indera penglihatannya. Peserta didik dengan gaya belajar visual akan lebih memahami sesuatu melalui gambar ataupun materi yang tampak nyata. Mereka memiliki kemampuan mengingat yang baik dan lebih cepat memahami sesuatu hanya dengan melihat. Peserta didik dengan gaya belajar demikian merupakan peserta didik yang gemar membaca atau menonton sesuatu. Dengan begitu, maka memudahkan mereka untuk menyerap ilmu pengetahuan yang diinginkan. Salah satu kelebihan mereka ialah, mereka tidak akan merasa terganggu apabila lingkungan di sekitar mereka ramai. Sebab, mereka fokus terhadap peraga ataupun sesuatu yang sedang mereka lihat. Namun, salah satu kelemahannya ialah tidak suka mendengarkan dan akan mengalami kesusuahan untuk menyalin tulisan di papan tulis apabila tulisannya kurang rapi.
2. Gaya Belajar Auditori

Berbeda dengan gaya belajar sebelumnya, gaya belajar auditori ini ialah gaya belajar yang mengandalkan indera pendengaran. Peserta didik akan lebih mudah memahami sesuatu dengan mendengarkan. Sehingga para orang tua dan tenaga didik, hanya perlu menjelaskan secara lisan atau dengan cara bercerita. Mereka cenderung lebih sering menanyakan sesuatu yang tidak mereka pahami supaya mendapatkan penjelasan. Dengan mendengar, mereka akan lebih mudah mengingat. Peserta didik dengan gaya belajar auditori menyukai suasana belajar dengan cara berdiskusi. Namun, peserta didik dengan gaya auditori cenderung kesusahan dalam merangkai kata ketika menulis dan tidak bisa fokus apabila lingkungan sekitarnya terlalu ramai.
3. Gaya Belajar Global

Peserta didik yang memiliki gaya belajar global lebih fleksibel dalam memahami sesuatu. Sebab mereka bisa mengamatinya melalui visual atau mendengarkan melalui rekaman atau penjelasan seseorang. Anak atau peserta didik yang memiliki gaya belajar demikian cenderung pekerja keras yang bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu. Performanya yang mengagumkan kerap kali disenangi banyak orang. Terlebih kemampuanya dalam melihat segala permasalahan secara detail dan mampu menganalisa sesuatu hanya dengan mengamati lewat penglihatan dan pendengaran. Selain itu, mereka lebih mudah bekerja sama dengan orang lain dalam hal apapun dengan maksimal, serta mampu mengungkapkan dan menuliskan sesuatu dengan baik. Namun, kekurangan yang dimiliki ialah banyaknya pikiran karena terlalu sensitif terhadap hal sekitar sehingga membutuhkan banyak dukungan moral dan motivasi.
Baca Juga : 5 Software Pengatur Jadwal Belajar Yang Efektif
4. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang harus disertai dengan praktik. Sehingga anak atau peserta didik yang memiliki gaya belajar demikian cenderung merupakan anak yang aktif. Mereka tidak menyukai banyak teori yang berbelit. Mereka lebih suka memahami sesuatu dengan melakukan hal yang berkaitan dengan yang diajarkan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan bermain game secara sederhana ataupun membuatkan sebuah teka teki yang relevan dengan materi yang diajarkan. Namun, kelemahan dari peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik adalah tidak bisa diam. Mereka harus melakukan sesuatu, entah mengunyah permen karet, memainkan bullpen, dan sebagainya untuk membuat mereka paham dengan apa yang diajarkan.
5. Gaya Belajar Analitik

Gaya belajar yang terakhir ialah gaya belajar analitik. Mereka cenderung memahami sesuatu dengan cara menganalisa. Hal ini membuat mereka menjadi sosok yang teratur sebab mereka perlu meruntutkan sesuatu untuk dapat memahaminya. Keteraturan inilah yang membuat mereka bisa fokus mengerjakan satu tugas sampai selesai dengan baik. Gaya belajar analitik membuat mereka memiliki kemampuan untuk berpikir secara logika dan selalu konsisten. Sehingga mereka bisa menilai sesuatu berdasarkan data dan fakta yang tersedia. Namun, kelemahannya ialah cara kerja yang sedikit lamban dan kurang bisa mengerjakan sesuatu dengan bersamaan karena bisa memecah fokus mereka.